Focal Length Kamera DSLR, Memahami Panjang Fokal Lensa

Focal Length Kamera DSLR, Memahami Panjang Fokal Lensa - Focal length atau panjang fokal lensa adalah jarak yang terdapat di antara bagian tengah lensa dengan bidang focal (sensor kamera). Focal length kamera dslr (panjang fokal lensa) biasanya ditentukan dalam satuan milimeter dan diberi lambang f, misalnya 18-55mm untuk lensa kit, 10-16mm untuk lensa wide angle, dan 55-300mm pada lensa tele.

Focal length kamera (panjang fokal lensa) berfungsi untuk menentukan seberapa luas area seluruhnya pada objek yang dapat kita potret. Selain itu, focal length pada kamera juga menentukan seberapa lebar dan sempit area fokus (baca tentang Depth of Field) pada objek utama yang difoto, dengan kata lain bahwa focal length kamera berpengaruh terhadap perspektif perbesaran objek.

Focal Length Kamera DSLR, Memahami Panjang Fokal Lensa


Pentingnya Memahami Focal Length Kamera


Kamera yang memiliki focal length (panjang fokal lensa) yang pendek akan memberikan perspektif (luas area foto) yang lebar (lensa wide). Lalu focal length kamera yang memiliki panjang fokal lensa yang sedang, akan memberikan perspektif perbesaran objek dengan pandangan yang normal (lensa kit dan fix/prime). Sedangkan untuk focal length kamera dengan panjang fokal lensa besar akan memberikan perspektif perbesaran objek yang sempit (lensa tele).

Jadi jangan heran ketika melihat foto yang menampilkan perspektif tertentu, karena biasanya para fotografer memiliki berbagai jenis lensa dengan panjang fokal lensa yang berbeda-beda, hal ini menyesuaikan kebutuhan dan selera fotografer itu sendiri.


Jenis Panjang Fokal Lensa Berdasarkan Perspektifnya



  • Lensa Ultra Wide Angle (10-16mm). Menghasilkan cakupan pemandangan yang lebih luas daripada lensa standar, membuat objek tampak lebih kecil dibandingkan lensa normal. Mempunyai DoF ( Depth of Field) yang luar biasa, sehingga dengan focal length nya yang pendek memungkinkan seorang fotografer mengambil foto dengan fokus yang sama mulai dari foreground (latar depan) hingga ke background (latar belakang). Digunakan untuk memotret pemandangan alam (landscape).
  • Lensa Wide Angle (16-28mm). Sering digunakan untuk memotret pemandangan, arsitektur dan interior photography. Lensa yang memiliki focal length 16-28mm ini berguna untuk memotret objek di lokasi dimana tidak dimungkinkan untuk bergerak mundur untuk memuat seluruh pandangan objek yang diinginkan.
  • Lensa Normal (28-40mm). Digunakan untuk pemotretan 3/4 body foto model dan full body dari foto model, atau untuk pemotretan group dengan jumlah orang yang sedikit.
  • Lensa Short Telephoto (40-60mm). Biasa disebut juga sebagai lensa potrait. Lensa yang memiliki focal length 40-60mm inim emberikan perspektif atau pandangan pada kepala dan bahu dari foto model.
  • Lensa telephoto medium (60-135mm). Lensa dengan focal length 60-135mm ini sangat populer untuk photo close-up dan macro photography karena dapat digunakan pada jarak yang dekat antara objek dan kamera.
  • Lensa telephoto panjang (135-300mm). Berguna untuk memperbesar objek foto yang terlalu jauh dari kamera. Lensa dengan focal length 135-300mm ini sangat membantu dalam pemotretan suatu konser seni di panggung, acara olahraga dan foto candid. Dibutuhkan teknik tertentu untuk meminimalkan efek goyangan yang dapat berimbas pada berkurangnya ketajaman hasil foto (baca tetang shutter speed) .
  • Lensa super telephoto (300mm keatas). Lensa dengan focal length lebih dari 300mm ini sangat berguna untuk fotografer yang memotret dengan jarak ratusan meter atau objek kecil dengan jarak puluhan meter. Lensa ini sering digunakan untuk memotret kegiatan olahraga, yang tidak memungkinkan untuk mengambil foto dari jarak dekat (coba perhatikan fotografer pada pertandingan sepak bola yang disiarkan di televisi). 
Namun terlepas dari itu semua, ukuran focal length kamera (panjang fokal lensa) tidaklah sama dengan ukuran fisik lensa yang terlihat. Jika ada focal length kamera yang menggunakan lensa (dengan panjang fokal) 300mm, bukan berarti ukuran panjang secara fisiknya juga 300mm (30cm).

Lensa yang tersedia untuk kamera dslr saat ini sudah canggih akibat dari kemajuan teknologi yang ada, karena lensa tersebut menggunakan banyak elemen optik di dalamnya yang bersinergi menjadi sebuah kombinasi. Sehingga panjang fisik lensa bisa menjadi lebih pendek (memudahkan untuk di bawa dengan tangan). focal length kamera dslr

File RAW dan JPEG

Arsipteknologi - File RAW adalah file yang dihasilkan oleh sensor melalui mekanisme kerja yang kompleks di mana masih dalam bentuk mentah dan belum diproses oleh kamera. Dalam dunia fotografi, khususnya bagi pengguna kamera dslr pasti pernah mendengar istilah RAW dan JPEG (JPG). Bagi pembaca yang telah mengerti perbedaan kedua jenis file ini, mungkin sudah dapat menentukan pilihan antara menggunakan RAW atau JPEG. Tapi bagaimana bagi kita yang masih baru memasuki dunia fotografi? Pada postingan kali ini saya akan menjelaskan perbedaan kedua jenis file tersebut.
file raw dan jpeg
Meski bukan merupakan standar yang baku untuk digunakan, file RAW yang dihasilkan oleh sensor kamera memiliki format (ekstensi) yang berbeda untuk setiap jenis kamera. Adapun berbagai jenis formatnya yaitu NEF (Nikon), CRW (Canon), dan ORF (Olympus). Karena setiap jenis kamera yang berbeda vendor memiliki sensor dan resolusi yang berbeda, maka teknik konversi file RAW ke JPEG yang dilakukan oleh kamera tentunya memiliki teknik pemrosesan tersendiri.  file raw dan jpeg

File Raw dan JPEG

Memahami File RAW

file raw dan jpeg
Sensor yang ada pada kamera memiliki pixel-pixel tersendiri, sensor inilah yang menangkap cahaya yang dikumpulkan berdasarkan aturan baris dan kolom. Cahaya yang ditangkap masuk melalui lensa kemudian diubah menjadi tegangan listrik dan diproses menjadi data digital. Dalam tahapan ini kamera hanya mampu menangkap informasi yang berupa hasil terang gelap (grayscale), informasi inilah yang dikenal dengan Luminance, yang artinya sensor kamera belum mampu menangkap warna dari objek. file raw dan jpeg

Oleh karena setiap pixel yang terdapat pada sensor dipasang filter warna, maka setiap pixel tersebut juga akan menangkap satu dari tiga warna yaitu merah (red), green (hijau), dan biru (blue). Sehingga setiap pixel tersebut memiliki informasi terang gelap (luminance) dan informasi warna (chrominance). Kumpulan informasi tersebut tergabung dalam suatu kesatuan file yang dinamakan RAW.  file raw dan jpeg

Konversi File RAW Menjadi JPEG

file raw dan jpeg
File RAW dapat dikonversi menjadi JPEG menggunakan kamera, karena teknologi yang dimiliki kamera saat ini cukup canggih dan dapat memberikan hasil yang baik, selain itu proses yang dilakukan juga tidak memerlukan waktu yang lama. Namun tujuan dari kebanyakan fotografer menginginkan file mentah ini yaitu untuk proses pengolahan foto menggunakan komputer, karena memberikan berbagai kemudahan dalam mengontrol hasil yang akan diperoleh (baca tentang 'cara membuka file RAW'). Berbeda dengan JPEG yang sudah cukup sulit untuk dilakukan pengolahan lebih luas karena dapat mengurangi kualitas foto. file raw dan jpeg

Settingan File RAW Pada Nikon

file raw dan jpeg
Karena saya menggunakan Nikon D3100, maka saya akan menjelaskan cara melakukan settingan pada kamera Nikon D3100. Berikut langkah-langkahnya:  file raw dan jpeg
1. Tekan tombol Menu.

2. Pilih Shooting Menu.

3. Pilih Image Quality.

4. Pilih RAW atau RAW+JPEG. file raw dan jpeg
file raw dan jpeg
Untuk kamera vendor dan seri lainnya, silahkan dicoba karena caranya tidak jauh berbeda.

File RAW dan JPEG

Kelebihan Menggunakan RAW

file raw dan jpeg
Memiliki kendali penuh atas White Balance, Color Tone, Contrast, Saturation, Sharpening dan Noise Reduction. Lalu dapat mengurangi atau menambahkan nilai exposure sehingga foto yang dihasilkan tidak over/under exposure. Selain itu juga hasil foto yang diperoleh memiliki high dynamic range yang lebih lebar berkat tonal per pixel yang lebih tinggi.

Kekurangan menggunakan RAW 

file raw dan jpeg
Memakan kapasitas memory yang cukup besar karena biasanya sebuah file RAW memiliki ukuran puluhan MB. Selain itu juga harus melewati proses yang panjang tergantung dari kemampuan sang fotografer untuk mengolahnya. Dalam pengolahannya pun diperlukan program aplikasi khusus yang biasa dikenal dengan RAW Converter dan tentunya memerlukan komputer yang berspesifikasi tinggi agar tidak memakan banyak waktu, apalagi data yang diolah membutuhkan sumber daya memory sangat banyak.  file raw dan jpeg
file raw dan jpeg
Yang tidak kalah pentingnya, terkadang file RAW biasanya tidak bisa dibuka seperti file JPEG pada umumnya dikomputer karena beberapa sistem operasi pada komputer belum mendukung format RAW, maka diperlukan aplikasi khusus untuk dapat membuka file RAW (baca 'cara membuka file RAW').

File RAW dan JPEG

Kesimpulan Tentang File RAW

file raw dan jpeg
Jadi secara sederhana, file RAW dapat dianalogikan sebagai daging mentah yang bisa diolah menjadi makanan, baik itu pengolahannya dengan cara digoreng, direbus, dipanggang dan lain-lain.
file raw dan jpeg
Nah, demikianlah tadi tulisan artikel 'belajar fotografi pemula' tentang file raw dan jpeg, semoga tulisan ini bermanfaat bagi sahabat fotografer sekalian.  file raw dan jpeg

Shooting Mode Kamera

ArsipTeknologi - Shooting mode kamera adalah mode pada kamera yang berfungsi untuk memudahkan kita dalam memotret sesuai dengan apa yang kita inginkan. Pada kamera dslr terdapat beberapa mode, mode yang sering digunakan yaitu mode auto, mode arperture priority, mode shutter priority, mode manual dan mode programmed. Mari kita bahas satu per satu

Mode Auto (Auto)
Shooting Shooting Mode Kamera
Mode auto kamera dslr merupakan shooting mode kamera yang secara otomatis settingannya sudah diatur oleh kamera. Mode ini biasanya banyak digunakan oleh para pemula dalam dunia fotografi atau fotografer yang sedang 'belajar fotografi pemula'.
Shooting Mode Kamera
Shooting Mode Kamera
Shooting Mode Kamera
Mode auto memiliki banyak kemudahan dalam penggunaannya karena kita hanya perlu menekan tombol shutter, dan secara otomatis kamera akan menentukan sendiri settingan shutter speed, aperture dan iso sehingga gambar yang dihasilkan relatif memiliki nilai exposure yang normal. 
Shooting Mode Kamera
Tidak hanya itu saja, mode ini juga secara penuh mengontrol area atau titik fokus saat kita memotret, meskipun kadang hasilnya kurang memuaskan. Namun memotret dengan menggunakan mode auto tidak selamanya memberikan hasil foto yang buruk.
Shooting Mode Kamera
Shooting Mode Kamera


Bagi mereka yang masih 'belajar fotografi pemula' seperti saya, tentu mode auto sangat jarang dipakai karena hasil yang diperoleh kurang memuaskan, baik dari segi fokus maupun dari segi lainnya. Meski demikian, mode auto juga tersedia dalam beberapa scene. Misalnya pada kamera nikon terdapat mode auto untuk landscape, macro, close up, potrait, baby, sport dan night.

Mode Aperture priority (Av/A)


Mode aperture priority kamera dslr yaitu shooting mode kamera yang secara semi-otomatis yang lebih memprioritaskan nilai arperture (baca kembali tentang aperture) saat kita memotret. Sesuai dengan namanya, pada mode aperture priority kita menentukan secara manual nilai aperture dan kamera akan secara otomatis mengatur nilai shutter speed dan iso.

Meskipun bersifat semi-otomatis, kita juga memegang kendali dalam menentukan metering/exposure sehingga kita dapat menghasilkan foto yang nilai exposure nya sesuai dengan yang kita inginkan.


Shooting Mode Kamera

Mode ini seringkali digunakan oleh fotografer profesional untuk memotret landscape dan membuat foto HDR (high dynamic range). Untuk menciptakan foto yang sama tapi dengan nilai exposure yang berbeda, biasanya terdapat fitur exposure bracketing, namun pada kamera entry-level biasanya disiasati dengan fitur exposure compensation (exposure kompensasi).


Kesulitan yang seringkali dialami ketika menggunakan mode aperture priority yaitu nilai shutter yang diberikan oleh kamera seringkali menyulitkan fotografer, terutama memotret dalam kondisi cahaya yang redup. Karena tangan manusia sangat sulit memotret dengan shutter speed di bawah 1/60 sec, maka untuk menyiasatinya harus menggunakan alat bantu penyangga kamera (tripod).


Mode Shutter Priority (Tv/T)



Mode shutter priority kamera dslr merupakan kebalikan dari mode aperture priority. Jika pada mode aperture priority kita menentukan nilai aperture dan metering/exposure lalu kamera secara otomatis menentukan nilai shutter speed dan iso. Dalam mode shutter priority kita lah yang menentukan nilai shutter speed dan metering/exposure, lalu kamera secara otomatis menentukan nilai aperture dan iso.
Shooting Mode Kamera
Shooting Mode Kamera


Mode ini seringkali digunakan untuk memotret gerakan objek yang relatif lebih lambat atau relatif lebih cepat. Ketika memotret pergerakan objek yang lebih lambat biasanya bertujuan untuk merekam pergerakan dari objek, sehingga memunculkan efek tertentu. Sedangkan ketika memotret pergerakan objek yang lebih cepat biasanya bertujuan untuk 'membekukan' gerakan objek sehingga objek yang sedang bergerak cepat seolah-olah terdiam.Shooting Mode Kamera
Shooting Mode Kamera

Mode Manual (M)



Mode manual kamera dslr merupakan shooting mode kamera yang memberikan kontrol secara penuh kepada kita untuk menentukan sendiri nilai shutter speed, aperture dan iso. Termasuk menentukan nilai metering/exposure. Sehingga kita dapat kita dapat menciptakan foto dengan nilai exposure yang berbeda-beda.


Shooting Mode Kamera
Shooting Mode Kamera
Mode manual ini merupakan senjata utama yang sering digunakan oleh fotografer yang mendalami dunia fotografi karena memberikan banyak kemudahan dalam menyesuaikan kondisi cahaya dan objek yang difoto. Shooting Mode Kamera

Mode Programmed (P)



Mode programmed kamera dslr merupakan shooting mode kamera semi-otomatis yang secara default yang memberikan kontrol pada kita untuk menentukan nilai sensitivitas sensor atau iso kamera.
Shooting Mode Kamera
Mode programmed ini seringkali dikenal dengan mode programmed auto.Tidak seperti pada mode auto yang hampir seluruh unsur penyusun exposure bahkan titik fokus sepenuhnya diatur oleh kamera, pada mode ini kita diberikan hak untuk mengontrol titik fokus. Biasanya bagi mereka yang pertama kali mendalami dunia fotografi akan menggunakan mode ini setelah sebelumnya menggunakan mode auto.
Shooting Mode Kamera
Shooting Mode Kamera


Sebenarnya shooting mode kamera memiliki tujuan untuk membantu kita dalam memotret agar lebih mudah. Semuanya tergantung selera masing-masing dalam menggunakan shooting mode kamera dan kejelian fotografer dalam melihat serta memahami keadaan objek yang akan difoto. Namun jika anda ingin mendalami bidang fotografi yang lebih luas, saya sarankan untuk menguasai semua shooting mode kamera yang ada, dapat dimulai dari shooting mode programmed sampai dengan manual. Shooting Mode Kamera

Skarang sudah paham kan apa itu exposure fotografi? jika bingung atau ada yang ingin ditanyakan silahkan tanyakan dikolom komentar atau contact diatas :) 

Pencahayaan (Lighting) Dalam Fotografi

Pencahayaan (Lighting) Dalam Fotografi - Pencahayaan atau lighting dalam fotografi adalah sebuah unsur utama dalam fotografi. Dikarenakan fotografi merupakan sebuah kreativitas dilakukan dengan cahaya, untuk itu kita disarankan untuk memahami konsep pencahayaan (lighting) dalam fotografi.

Dalam bidang seni lainnya, seorang seniman menghasilkan karya dengan alat dan kreativitas yang mereka miliki. Jika penyanyi menciptakan karya musik dengan suaranya, pelukis menciptakan karya lukisannya dengan kuas dan tinta, maka fotografer menghasilkan karya melalui kameranya.

Pemahaman konsep pencahayaan dalam fotografi yang baik dan benar akan menjadi modal yang sangat besar ketika kita mulai berkarya dengan kamera yang kita miliki. Pencahayaan dalam fotografi memiliki peranan sebagai unsur utama untuk menghasilkan foto, sekaligus memberikan efek dan memperkuat karakter dari foto. Oleh karena itu, orang-orang sering mengatakan bahwa fotografi adalah seni melukis dengan cahaya.

Pencahayaan (Lighting) Dalam Fotografi


Berbagai jenis pencahayaan (lighting) dalam fotografi yang dikenal sampai pada saat ini dapat digolongkan berdasarkan karakterstik tertentu yaitu kualitas cahaya, intensitas cahaya, arah cahaya dan sumbernya. Di antaranya yaitu sebagai berikut.

Kualitas Cahaya

Pencahayaan (lighting) dalam fotografi berdasarkan kualitas cahaya terbagi menjadi dua yaitu hard light dan soft light. Dalam dunia fotografi, hard light lebih sering dikenal dengan direct light. Memiliki karakteristik perbedaan highlight (area terang) dan shadow (area gelap) yang besar dan menghasilkan kontras yang tinggi. Sedangkan soft light dikenal dengan diffuse light, memiliki perbedaan yang rendah antara highlight dan shadow, serta kontrasnya yang rendah. Pada contoh gambar di bawah ini, foto sebelah kiri merupakan foto dengan hard light dan sebelah kanan dengan soft light.




Intensitas Cahaya

Pencahayaan (lighting) dalam fotografi berdasarkan intensitas cahaya berkaitan erat dengan hubungan timbal balik antara ketersediaan cahaya (kondisi) dan kebutuhan kita saat memotret. Banyak aspek yang mempengaruhinya dalam hal ini, seperti white balace, unsur bayangan, nuansa foto dan berbagai hal lainnya. Karena intensitas cahaya dapat mempengaruhi nuansa warna, kontras, jatuhnya bayangan (shadow) hingga siluet. 

Setiap kali menekan tombol shutter, kita selalu berhadapan dengan hal ini, karena ini merupakan faktor utama yang mempengaruhi nilai exposure. Jika penanganannya kurang tepat maka foto yang kita hasilkan akan menjadi terlalu terang (overexposure) atau terlalu redup (underexposure), terlepas dari tujuan kita yang ingin membuat foto dengan teknik multi exposure.

Arah Cahaya

Arah cahaya juga merupakan hal yang sangat penting dalam memahami konsep pencahayaan (lighting) dalam fotografi. Jika kita ingin membuat foto siluet, tentu cara yang benar adalah dengan memotret menghadap sumber cahaya (berlawanan dengan arah cahaya). Begitu juga ketika ingin membuat foto potrait tentu kita akan memotret objek dengan membelakangi sumber cahaya.

Berdasarkan arah cahaya, sebenarnya ada 7 teknik pencahayaan fotografi yang dikenal saat ini namun saya tidak akan membahasnya di sini karena terlalu banyak (silahkan baca tentang 'teknik pencahayaan (lighting) dalam fotografi').

Sumber Cahaya

Pencahayaan (lighting) dalam fotografi berdasarkan sumber cahaya dibagi menjadi dua jenis yaitu available light dan artificial light.

  • Available light. Merupakan pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan sumber cahaya yang memang sudah tersedia (alami). Available light sendiri terbagi menjadi natural light dan ambient light. Pada natural light, sumber cahaya diperoleh dari cahaya matahari, cahaya bulan, cahaya bintang dan langit. Sedangkang ambient light diperoleh dari lampu jalanan, api, cahaya lilin dan lain-lain.
  • Artifical Light. Merupakan pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan sumber cahaya yang secara sengaja ditambahkan ketika memotret. Misalnya lampu flash kamera (baik internal maupun external flash).

Maka mulai dari sekarang, belajar dan pahamilah konsep pencahayaan (lighting) dalam fotografi ini dengan baik dan benar. Karena ini merupakan bekal utama untuk anda berpetualang di dunia fotografi. Karena semua fotografer akan berhadapan dengan hal ini sampai kapanpun, tidak peduli anda masih pemula atau sudah profesional. Salam jepret! ;)

Skarang sudah paham kan Pencahayaan (Lighting) Dalam Fotografi? jika bingung atau ada yang ingin ditanyakan silahkan tanyakan dikolom komentar atau contact diatas :) 

Exposure Fotografi

Arsipteknologi - Exposure fotografi adalah istilah yang menuju kepada banyak cahaya yang diserap sensor kamera dalam prosses mengambil foto. Seperti artikel yang saya tulis lainnya bahwa, exposure dalam fotografi merupakan gabungan dari ketiga unsur utama yaitu shutter speedaperture dan iso .
 Exposure Fotografi
Jika shutter speed mengacu pada waktu yang diperlukan untuk sensor menyerap cahaya yang masuk, lalu aperture mengacu pada besar bukaan lensa ketika sensor menyerap cahaya, dan iso merupakan tingkat sensitivitas sensor. Maka exposure adalah jumlah cahaya yang diterima oleh sensor. Simaklah ilustrasi berikut.
Exposure Fotografi
Exposure Fotografi

Bayangkan sebuah ember yang sedang menampung air dari sebuah keran. 
  • Aperture - Seberapa besar lubang keran air dibuka.
  • ISO - Kuatnya dorongan air yang keluar dari PDAM.
  • Exposure - Banyak air yang ditampung dalam ember. Exposure Fotografi
Dalam ilustrasi di atas, cahaya kita ibaratkan dengan air. Dengan mengerti konsep dasar exposure tentu kita dapat mengubah nilai exposure pada foto sesuai dengan keinginan kita. Mengubah nilai exposure dapat dilakukan dengan cara mengubah salah satu atau lebih elemen yang menyusun exposure itu sendiri, tergantung dengan foto seperti apa yang ingin kita ciptakan.

Fungsi Exposure Dalam Fotografi

Exposure dalam fotografi memiliki manfaat yang banyak terutama ketika kita sudah masuk lebih jauh dalam dunia fotografi. Dalam konsep exposure sendiri, dikenal dengan tiga istilah yang berbeda yaitu overexposure, normal exposure, dan underexposure. Overexposure mengacu kepada hasil foto yang relatif lebih terang dari kondisi aslinya, sedangkan underexposure mengacu kepada hasil foto yang lebih redup dari kondisi aslinya. Kita dapat menciptakan foto yang sama tapi dengan nilai exposure yang berbeda dengan cara mengubah salah satu elemen penyusun exposure. Exposure Fotografi

Exposure Fotografi


Pada kamera dslr yang termasuk di atas entry-level, biasanya terdapat fitur exposure-bracketing yang berfungsi untuk menghasilkan foto dengan nilai exposure yang berbeda. Para fotografer profesional biasanya menggunakan foto yang sama (namun nilai exposure berbeda) untuk menciptakan foto yang memiliki ruang dinamis yang lebih luas atau biasa dikenal dengan HDR (High Dynamic Range). 
Exposure Fotografi
Exposure Fotografi

Dalam foto HDR, gambar yang dihasilkan terlihat seolah lebih hidup. Namun untuk membuat foto yang memiliki area dinamis yang luas tentunya memerlukan olah digital lebih lanjut.


Skarang sudah paham kan apa itu exposure fotografi? jika bingung atau ada yang ingin ditanyakan silahkan tanyakan dikolom komentar atau contact diatas :) 

Shutter Speed Kamera

Arsip Teknologi - Shutter speed kamera adalah kecepatan rana (shutter) di kamera dengan menyerap cahaya melalui sensor kamera. Shutter speed pada kamera dapat diartikan seberapa lama waktu dibutuhkan oleh shutter pada kamera untuk menyerap cahaya yang masuk pada sensor kamera dan akan diproses sehingga menghasilkan gambar. Shutter speed ini termasuk dalam salah satu unsur exposure, dua diantaranya adalah aperture dan iso.

Shutter Speed Kamera DSLR

Ketika kita menekan tombol shutter, cahaya akan masuk melalui sensor kamera sampai sensor menutup kembali, settingan shutter speed inilah yang menentukan nilai shutter speed nya. Informasi hutter speed pada kamera biasanya memiliki satuan detik dan ditandai dengan angka (misalnya: 1/60sec, 1/80sec, 1/100sec, 1/125sec, 1/250sec dst). Shutter speed kamera

Dengan menggunakan settingan shutter speed pada kamera dslr yang berbeda-beda, tentunya akan menghasilkan foto yang berbeda pula. Hal ini tergantung dari hasil foto seperti apa yang kita inginkan.

Shutter Speed Kamera


Penggunaan Shutter Speed Pada Kamera DSLR


Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa penggunaan shutter speed pada kamera dslr sangat relatif, karena penggunaan shutter speed kamera berkaitan dengan gerakan dari objek yang akan difoto. Pada umumnya penggunaan shutter speed kamera dslr dapat dibagi menjadi 2 yaitu low speed dan fast speed.

Low speed
  • Low speed pada umumnya digunakan untuk menciptakan foto yang menampilkan efek pergerakan objek (manusia, hewan, benda, cahaya, dll). 
  • Biasanya settingan shutter speed pada kamera dslr yang digunakan untuk memotret  low speed yaitu shutter speed di bawah 1/60sec (1/4sec, 1/2sec, 1sec, 5sec dst). Jadi semakin lama shutter pada kamera terbuka maka semakin banyak pula gerakan objek yang terekam pada sensor.
  • Low speed sering digunakan untuk memotret landscape (panorama), langit di malam hari, melukis cahaya atau light painting (baca juga tentang bulb). 
  • Pernahkah anda melihat foto air terjun dengan efek air seperti kapas? Foto tersebut biasanya dipotret dengan menggunakan low speed dan dibantu dengan alat penyangga (tripod) agar tidak terjadi guncangan (shake) yang dapat menyebabkan gambar menjadi blur. Foto air terjun di bawah saya ambil dengan menggunakan shutter speed selama 2 detik sehingga memberikan kesan lembut pada air terjun seperti kapas.


Fast Speed
  • Fast speed pada umumnya digunakan untuk menciptakan foto yang 'membekukan' gerakan objek. Biasanya shutter speed kamera dengan fast speed ini digunakan untuk memotret objek yang bergerak cepat. Misalnya memotret orang yang sedang berlari, mobil atau sepeda motor yang sedang bergerak.
  • Settingan yang digunakan pada kamera dslr untuk memotret dengan fast speed biasanya di atas 1/125sec (1/250sec, 1/500sec dst).
  • Fast speed juga sering digunakan untuk memotret 'candid'. Di mana foto yang diambil tanpa sepengetahuan objek yang difoto. Misalnya memotret petani yang sedang mencangkul sawah atau seperti paparazi yang memotret artis secara diam-diam.

Shutter Speed Kamera

Kesalahan Penggunaan Shutter Speed Pada Kamera


Bagi anda yang masih pemula dalam belajar fotografi seperti saya, tentunya pernah mengalami kesalahan dalam penggunaan shutter speed pada kamera. Misalnya foto yang dihasilkan gelap atau terlalu terang dan blur (kembali ke konsep exposure). Pada gambar di bawah ini saya memotret seorang anak yang sedang berlari, dengan nilai exposure yang tepat saya menggunakan shutter speed 1/500sec.


Shutter Speed Kamera


Dengan membaca dan memahami postingan 'shutter speed kamera' ini, saya berharap bahwa postingan dapat membantu anda dalam memahami penggunaan shutter speed ini dengan baik. Tentunya dengan berlatih secara rutin akan membantu anda dalam memahami shutter speed pada kamera.

Skarang sudah paham kan apa itu shutter speed kamera? jika bingung atau ada yang ingin ditanyakan silahkan tanyakan dikolom komentar atau contact diatas :)

ISO Kamera

Arsipteknologi - Apa itu ISO? ISO adalah ukuran tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO kita maka semakin sensitif sensor terhada cahaya. ISO merupakan salah satu dari ketiga unsur exposure, dua di antaranya yaitu shutter speed dan aperture.

Fungsi ISO Pada Kamera DSLR

Semakin tinggi sensitivitas iso maka semakin banyak cahaya yang diserap oleh sensor, maka semakin terang pula gambar atau foto yang dihasilkan. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah sensitivitas iso maka semakin sedikit cahaya yang diserap dan gambar yang dihasilkan cenderung redup.


ISO Kamera

Dari pengertian iso di atas sudah dijelaskan, bahwa fungsi iso pada kamera dslr yaitu untuk menentukan seberapa besar sensitivitas sensor yang ada pada kamera dalam menyerap cahaya. Biasanya pada kamera dslr, iso kamera dilambangkan dengan angka (mulai dari 100, 200, 400, 800 dst). Pada settingan iso 100, gambar yang dihasilkan cenderung redup dibandingkan dengan menggunakan settingan iso 800 (lebih tinggi).


Penggunaan ISO Pada Kamera DSLR

Bagaimana menentukan settingan iso pada kamera yang benar? Penggunaan iso pada kamera dslr bergantung pada kondisi cahaya saat kita memotret. Pada waktu memotret dipagi hari di mana kondisi cahaya tidak terlalu gelap dan juga tidak terlalu terang, biasanya settinga iso yang digunakan 100 s/d 400. Sedangkan untuk jam 9 pagi sampai dengan 3 sore biasanya 100, intinya semakin redup cahaya semakin besar nilai iso yang harus kita gunakan.


ISO Kamera


Apakah penggunaan iso pada kamera dslr mempengaruhi hasil foto? Pada umumnya settingan iso sangat jarang diutak-atik, tidak seperti shutter speed dan aperture. Namun penggunaan iso kamera juga memberikan pengaruh besar dalam hasil foto.

Pengaruh ISO Pada Kamera DSLR Terhadap Kualitas Foto

Pada dasarnya, sensor yang terdapat pada kamera dslr merupakan adaptasi dari sensor film yang memiliki sifat relatif tidak sensitif. Karena indeks kecepatan yang diperlukannya dalam menyerap cahaya sangat rendah, maka sensor memerlukan lebih banyak nilai exposure cahaya dalam menghasilkan kepadatan atau keutuhan gambar.

Dengan pengurangan waktu yang dilakukan pada sensor agar mencapai tingkat sensitivitas yang tinggi, umumnya akan mengarah pada kualitas gambar yang dihasilkan semakin berkurang. Karena pada akhirnya, tingkat sensitivitas sensor dibatasi oleh efisiensi kuantum dari sensor itu sendiri. 
  • Semakin kecil settingan iso yang digunakan, semakin bagus kualitas gambar yang dihasilkan. Terutama ketika memotret dalam kondisi cahaya yang terang (fast speed) di mana sensor tidak memerlukan sensitivitas yang tinggi. 
  • Pada kondisi cahaya yang redup, penggunaan iso yang rendah biasanya diperlukan untuk memotret dengan penggunaan shutter speed yang lambat untuk menghasilkan nilai exposure yang ideal namun hal ini tidak terlepas dari bantuan alat penyangga (tripod).
  • Semakin besar settingan iso yang digunakan (dalam kondisi cahaya yang redup), maka kualitas gambar yang dihasilkan semakin berkurang. Karena sensor kamera 'dipaksa' menyerap cahaya, sehingga gambar yang dihasilkan memiliki banyak 'noise' seperti bintik-bintik.

Kapan Mengubah Settingan ISO Pada Kamera DSLR?

Settingan iso biasanya diubah ketika dua unsur lainnya (shutter speed dan aperture) sudah tidak dapat menangani hasil foto dengan nilai exposure yang tepat (baca kembali tentang exposure). Pada kondisi itulah diperlukan tindakan untuk mengubah settingan iso pada kamera dslr sampai mendapatkan shutter speed dan aperture yang ideal atau sesuai dengan keinginan kita. 

Misalnya ketika memotret objek yang bergerak cepat namun kondisi cahaya yang redup, idealnya kita memerlukan shutter speed yang tinggi agar foto yang dihasilkan tajam dan tidak redup. Maka settingan 'iso kamera' perlu dinaikkan agar gambar yang dihasilkan tajam dan tidak terlalu redup (underexposure) atau terlalu terang (overexposure).

Terlepas dari itu semua, bagaimanapun juga dalam dunia fotografi khususnya seperti saya yang masih dalam 'belajar fotografi pemula', tentunya memerlukan banyak latihan agar dapat menguasai hal ini dengan baik. Karena ini merupakan modal awal untuk mendalami dunia fotografi.

Skarang sudah paham kan apa itu Iso kamera? jika bingung atau ada yang ingin ditanyakan silahkan tanyakan dikolom komentar atau contact diatas :)